Post Image

Perdana di 2023, UPT Kementan Hadirkan Resep Nutrisi Hidroponik Melalui BOC Volume 218

Tentunya Bertani on Cloud (BOC) sudah tak asing lagi bagi para pencinta webinar dunia pertanian. Acara yang mengusung transformasi ilmu bagi para insan pertanian ini telah ditayangkan sejak awal tahun 2020. Bermula dari covid yang melanda Indonesia, Kementerian Pertanian (Kementan) berkreasi mengadakan pelatihan secara online yang dapat diikuti oleh insan pertanian di mana pun berada tanpa harus bertatap muka. Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi yang merupakan salah satu UPT Kementan juga turut berpartisipasi dalam penyelenggaraan BOC. Pada volume 218 ini, Bapeltan Jambi mengangkat tema “Hidroponik Minimalis, Hasil Maksimalis” dengan narasumber ibu Liza Damayanti, owner Hanza Farm dan dipandu oleh Nora Oktavia seorang penyuluh pertanian Kota Jambi. Acara BOC Volume 218 ini dibuka langsung oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, dari Purwakarta. Dalam arahannya Dedi menyatakan bahwa tidak ada alasan untuk tidak bertani, keterbatasan lahan bukan merupakan suatu hambatan untuk bercocok tanam, terutama di wilayah perkotaan. “Tidak mesti menggunakan media tanah, dengan berkembangnya teknologi pertanian budidaya tanaman dapat dilakukan secara aeroponik dan hidroponik,” jelas Dedi. Senada dengan Dedi, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa kita tidak boleh tinggal diam dengan masalah keterbatasan lahan. Hidroponik ini merupakan salah satu solusi budidaya di lahan sempit untuk masyarakat perkotaan, tambah SYL begitu beliau biasa disapa. Liza Damayanti menyatakan awal ketertarikannya dengan hidroponik bermula ketika mengikuti secara online kegiatan Jambi Berswara yang diselenggarakan oleh Bapeltan Jambi sekitar 2 tahun yang lalu. Setelahnya saya terus mencari referensi tentang hidroponik dan akhirnya sampai sekarang saya berani berusaha hidroponik, dan membuat nutrisi sendiri ungkapnya. Dalam kegiatan BOC ini tanpa ragu Liza memberikan rahasia nutrisi hidroponik buatannya kepada para pemirsa BOC. Apa saja yang menjadi bahannya, berapa takarannya, semua dijelaskan dengan sangat gamblang. Peserta pun sangat antusias dengan pemaparan dari narasumber BOC kali ini. Hal ini terbukti dengan banyaknya peserta yang bertanya kepada beliau, termasuk salah satunya adalah Sekjen P4S, Slamet Wuryadi. Ditambah lagi pada BOC kali ini disajikan dua kuis interaktif yang melibatkan para peserta untuk berpacu dalam menjawab soal yang diberikan. Kuis interaktif ini tidak seperti biasanya, dimana para peserta raise hand untuk menjawab pertanyaan dari pemandu kuis, namun kuis ini menggunakan gawai peserta masing-masing dalam menjawab pertanyaan melalui link yang telah diberikan oleh panitia melalui chat zoom. Kreativitas dalam transfer ilmu teknologi dari insan pertanian pada suatu kegiatan sangat berpengaruh terhadap antusiasme peserta. Semoga kedepan akan bermunculan lagi para insan pertanian yang menyajikan teknologi baru dalam dunia pertanian, diserap oleh para petani untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Penulis: DNA